puple angel

puple angel
Khilaf mungkin memang MUTLAK bernaung dalam sanubari setiap insan manusia Meski mungkin kita telah berusaha agar PELUANG KEJADIAN khilaf diLIMITKAN ke NOL, untuk mencapai suatu TITIK PUNCAK kesempurnaan. Namun sesungguhnya tak seorangpun yang mampu mendaki hingga ke PUNCAK itu. Hanya mungkin…… Karena langkah kita adalah DERETAN BARISAN tiindakan yang ingin kita KONVERGENKAN kepada kebahagiaan. Hingga TERDEFENISI secara sempurna bahwa langkah itu BERNILAI BENAR. Lalu menghasilkan suatu BENTUK PERASAMAAN KUADRAT dimana D=0

Sabtu, 11 Desember 2010

cermin (cerita mini)

PERTEMUAN SEMENIT

Sudah dua hari suntuk matahari tidak menampakkan keelokannya...entah karena merasa bersalah pada kota metropolitan yang makin sesak ini karena panas yang diradiasikanya terlalu berlebihan ataukah hanya sekedar memberi ruang pada hujan yang selalu mengalah karenanya.
Cuaca yang dingin menusuk membuat sebagian penghuni kota metropolitan ini mengulungkan badannya di tempat tidur. Mengurungkan niat untuk berjalan keluar dari peraduannya, membatalkan planning yang sudah tertata berhari-hari. Penghuni ShareHouse misalnya, hanya mengurung diri dikamar masing-masing.
Tak biasannya!
“pada kemana penghuni ShareHouse? Sepi amat.” Aku bicara dengan suara lantang berpura-pura.
Nina keluar dari kamarnya “diiiiiiingin...kayak enrekang aja”
“yang lain kemana sih?”
“Esty, mengawas. Hari ini sekolahnya ujian semester. Sukma, ngak tau kemana. Avril dan Herma mudik” Nina merincikan.
“tidur lagi aja deh, sepi. Ngak seruh cerita hanya berdua” nina meninggalkan aku menuju kamarnya.
Aku kembali ke kamar bersama sepinya hari Minggu ini. “masuk facebook deh, kali aja Bigoss-Bigoss pada menjelajah di dunia maya” otakku memberi solusi.
Teman obrolan hanya 2 yang online. Tidak ada Bigoss satu pun. Semua pasti lagi menikmati hari minggu yang dingin bersama selimut tebal.
Ku buka permintaan pertemanan “ZERA”. Seketika jantungku terhenti dari aktivitas rutinannya. Orang yang ku nanti-nanti selama ini muncul tiba-tiba.
“thx dah komp........” Zera muncul di chat.
“Zera.....??” balasku.
“biasa aja kale... yupz.,ini Zera”
“mw sy traktir, ngak..??” tambahnya.
“boleh, sekalian lepas rindu.”
“ok..Q tunggu sekarang di MP” jawab Zera menutup percakapan kami.
Senang dalam hatiku menghiasi dinginnya hari ini. Aku bergegas menuju ke MP. Tak sabar ingin melihat wajah yang ku rindukan selama ini.
“Ros...” sapaku pada orang yang ku kenal.
“ngak ketemu Zera? Aku janjian ketemu ma dia” tambahku tidak sabar.
“ayo ikut aku” tanpa banyak cincong, rosi menarik tanganku.
Aku pasrahkan diri, karena terikan rosi yang kuat.
“mau pesan apa?” rosi menawarkan.
“ikut kamu deh.” Jawabku singkat.
“Sebenarnya yang ajak kamu, aku” rosi memulai.
“aku yang pakai FBnya Zera. Zera..........nitip salam ke kamu. Dia tidak bisa lagi penuhi janjinya untuk bertemu denganmu. Aku sudah dengar semuanya dari Zera, dia merindukan kamu Sisi. Dia ingin bertemu denganmu. Zera kecelakaan pesawar..”
Aku tak tahu lagi lanjutan dari cerita Rosi. Ku rasakan ragaku melayang tak bertujuan. Tenagaku terkuras habis mendengar cerita yang belum selesai. Aku hanya bisa berdoa semoga kebahagiaan selalu bersamanya.”Akan selalu merindukan mu ZERA”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

thanks ata kunjungannya...