puple angel

puple angel
Khilaf mungkin memang MUTLAK bernaung dalam sanubari setiap insan manusia Meski mungkin kita telah berusaha agar PELUANG KEJADIAN khilaf diLIMITKAN ke NOL, untuk mencapai suatu TITIK PUNCAK kesempurnaan. Namun sesungguhnya tak seorangpun yang mampu mendaki hingga ke PUNCAK itu. Hanya mungkin…… Karena langkah kita adalah DERETAN BARISAN tiindakan yang ingin kita KONVERGENKAN kepada kebahagiaan. Hingga TERDEFENISI secara sempurna bahwa langkah itu BERNILAI BENAR. Lalu menghasilkan suatu BENTUK PERASAMAAN KUADRAT dimana D=0

Kamis, 02 Desember 2010

SuRi 'n Me

Kemarin aku reunion dengan sahabat sepanjang masaku. Cuma aku dan dia, namanya SuRi.
Kami janjian minum es kelapa...??@#%^*
‘Eh Sisi ingat dulu waktu SMA?’ katanya padaku.
Hari itu, kurang ingat hari apa. Aku telat bangun so, telat juga ke sekolahnya.
Aku ke sekolah dengan segala keterburu-buruanku.
Preeet….pak guruku sudah ada dalam kelas. Ya tentu saja aku tak berani masuk ke dalam kelas. Akal busukku pun muncul, setan berbisik di telinga kiriku agar aku bersembunyi ke WC.
Yups……!!aku segera melaksanakan ajakan setan itu. Aku menuju WC dengan sembunyi-sembunyi layak sedang berperang gerillia.
Gawat, guru sejarahku lagi nongkrong di kantin dekat kelasku, ketika jalan munuju WC. “ahc…tanggung” pikirku
Tanpa memerdulikannya, aku berlari bersembunyi ke WC.
Preeet…ternyata teman-temanku yang lain sudah bersembunyi duluan di WC. Kami memanfaatkan waktu pertemuan itu untuk bercerita tak jelas secara panjang lebar tak berarah.
Tanpa ku sadari ternyata dari tadi pak guruku memperhatikan pelarianku ke WC. Karena tidak kembali-kembali dari pelarianku alias dari WC, pak guruku menyusul kami ke WC.
“Sisi….Sisi……., kamu kenapa?
Mendegar suara itu kami berempat kaget. Tanpa berpikir panjang . Reni dan Astrid langsung melompat keluar dari lokasi sekolah menuju lapangan sepak bola yang tingginya kira-kira satu setengah meter dari lokasi sekolahku. Sementara Suri yang sudah tidak sempat menyelamatkan diri mematung di sampingku. Untung pak Putra terfokus pada pertanyaannya dan mengira Suri adalah pengawal setiaku.
“Aku sakit perut pak” jawabkku berbohong
“ikut aku ke ruang PKS!” aja pak Putra
Aku mengikutinya dari belakang, sementara Suri jadi ikut-ikutan.
Aku disodor obat sakit perut dan satu gelas besar air putih. Spontan tanganku bergetar keras. Ibu Ima yang lewat depan ruang PKS berhenti, sekedar mampir mengatakan. “waw…pasti dia sudah sangat kesakitan, liat tangannya sudah bergetar hebat begitu”. Pak Putra yang sebenarnya tidak terlalu memusingkannya jadi menyuruhku memakan obat tersebut dengan segera. “ makan obatnya dan habis semua air itu”
Preet……..air senbanyak itu? Mana bisa! aku kan tidak terlalu suka minum, liat aja badanku yang kurus ini.
Besoknya Reni bercerita bahwa kemarin waktu lompat bajunya tersankut, sobek lalu dia terjatuh ke dalam lumpur bercampur tai sapi. Sementara Astrid juga jatuh kedalam lumpur yang sama plus tertusuk kayu dalam lumpur.
Kami tertawa menertawai ke sialan kami akibat bolos karena takut dihukum. hanya Suri yang mujur tidak mendapat ke sialan apa-apa. Belom selesai tertawa, kami menyaksikan Suri jatuh masuk ke dalam tempat sampah. Tanpa tahu alasannya.
“ Ha…ha…………ha…………”ketawa kami semakin menjadi-jadi.
Tanpa menyadari es kelapa kami ternyata di minum orang gila yang juga ikut tertawa. Aku kaget , berdiri dan langsung berlari. Ku liat Suripun ikut berlari. Sementara penjual es kelapa meneriaki kami karena belum membayar esnya. Keliatan mengerti dengan yang telah terjadi dia pun berlari menyusul kami. Bukan karena dia takut dengan orang gila itu, tapi untuk menjemput bayaran esnya. ?#$@%^

For, my friends yang suka kalasi (waktu SMP) alias kalasioner
SuRi
Miss u 4ever

2 komentar:

  1. dasar.... tukang WC buntu!!!! hehehe...
    ternyata sejak SMP dirimu sangat menyukai WC. wakkakkakakkkkk
    semangat untuk cita-citamu....
    heheheeeeeeee.........

    BalasHapus

thanks ata kunjungannya...